Selasa, 19 Oktober 2010

Khilafah Islamiyah

Perjuangkan Khilafah Islamiyah di Indonesia



Assalammu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Kadang ada begitu banyak orang yang bilang keberadaanku disini adalah memecah belah persatuan Indonesia. Ada juga yang bilang bahwa saya menodai Pancasila. Namun bagiku kalian begitu bisa mencintai Indonesia. Namun bagiku ISLAM adalah utama. Jika kehidupan duniamu ini saja bisa menjadi pemikiran yang berat untuk kalian. Terus bagaimana dengan kehidupan setelah kalian mati, kehidupan alam kubur, kehidupan akhirat.

Pantaskah kehidupan akhirat yang abadi kalian kesampingkan demi kehidupan dunia fana yang terkotak-kotak oleh bentuk kenegaraan ini. Umat ISLAM adalah saudara. Tidak boleh terkotak-kotak oleh negara. Umat ISLAM diseluruh dunia ibarat satu tubuh, dimana ada satu bagian yang terluka, maka yang lain akan merasakan sakitnya.

Ada orang egois yang berkata… kenapa kalian begitu memikirkan manusia yang ada di Palestina sana??? Itu urusan negara mereka, di Indonesia saja masih banyak orang-orang ISLAM yang kelaparan. Pernyataan yang bodoh. Siapakah yang akan menyuarakan penderitaan mereka yang sedang terjajah, kalau bukan kita yang merdeka ini. Wahai kalian umat ISLAM jangan kalian menganggap yahudi itu baik, sementara mereka jelas adalah penjajah. Kalau kita dilarang untuk membicarakan negara lain, lalu untuk apa PBB tersebut.

Kebiadaban bangsa yahudi israel adalah nyata. Begitu banyak kasus yahudi yang merubah ayat-ayat Al-Qur’an agar kita berkasih sayang dengan mereka. Ingatlah orang-orang kafir itu sesungguhnya tak akan pernah merasa senang sebelum kalian kembali kepada agama mereka.

Rencana penyaliban terhadap Nabi ISA a.s. sendiri adalah salah satu sejarah hitam kebiadaban nyata kaum yahudi. Sungguhlah mereka benar-benar kaum yang ingkar kepada Tuhannya. Beruntung Allah SWt telah mengangkat Nabi ISA a.s. kelangit sebelum ia di tangkap kaum yahudi. Karena tak akan pernah Allah membiarkan utusan terbaiknya di masa itu teraniaya oleh kaumnya sendiri. Dan yang tersalib itu adalah Yudas Iskariot si murid penghianat yang telah Allah serupakan wajahnya dengan Nabi Isa a.s.

Di Indonesia sendiri masih banyak orang yang kelaparan!!! Kenapa begitu??? Sebabnya karena sistem hukum di Indonesia sendiri yang kacau balau. Seandainya pun saya yang menjadi presiden. Namun kekuasaan saya adalah tetap mengikuti hukum dan undang-undang yang telah dibuat oleh para anggota dewan. Hukum yang telah dibuat oleh manusia atas dasar kepentingan dan keuntungan pribadi sekelompok orang. Jikalau hukum sudah dirancang oleh manusia, kacaulah sudah, karena manusia adalah cenderung memiliki hawa nafsu. Jadilah hukum dan undang-undang bisa dibuat untuk mengikuti kepentingan sekelompok individu yang kuat ataupun pemilik modal. Sudah sering kita dengar kasus anggota dewan yang disuap oleh pengusaha untuk merancang undang-undang yang menguntungkan para pengusaha.

Inilah kebobrokan hukum buatan manusia, bisa dijual beli, sampai kapanpun kita menggunakan sistem hukum ini maka sampai kapanpun juga hal-hal yang seperti ini akan terus terjadi di Indonesia. Kareana sudah sifat manusia apabila ia melepaskan diri dari hukum Allah, maka ia akan menjalani hidupnya dengan mengikuti hawa nafsunya.

Salah satu contoh hukum ISLAM, adalah potong tangan untuk pencuri. Memang, kelihatannya kejam, tapi hukum ini akan menimbulkan efek jera yang amat dahsyat. Akan banyak pencuri uang rakyat yang buntung tangannya dan malu seumur hidupnya. Sehingga untuk pejabat yang lain, jangankan untuk korupsi, untuk berniat saja sudah takut setengah mati.

Allah SWt berkata telah kusempurnakan ISLAM sebagai agamamu…

Maka kita umat ISLAM bersatu dan berdiri bersama menyuarakan khilafah Islamiyah di bumi Indonesia kita.

Agar tiada lagi wanita yang hampir telanjang disini. Agar tiada lagi korupsi disini. Agar tiada lagi hukum yang bisa dibeli dengan uang. Agar tiada lagi hukum yang menguntungkan pemilik modal/pengusaha dan menindas rakyat kecil.

Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!

Hidup dan matiku hanya ISLAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar